Breaking News
Provinsi Bengkulu kembali menjadi sorotan dengan beragam peristiwa menarik, mulai dari pembangunan infrastruktur terbaru yang dipercepat hingga festival budaya yang sukses menarik ribuan pengunjung
Home

Warga Bengkulu Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak Secara Swadaya

Warga Kotoa Bengkulu terpaksa menutup jalan karena sedang diperbaiki secara mandiri
Warga Kotoa Bengkulu terpaksa menutup jalan karena sedang diperbaiki secara mandiri

Bengkulu — Warga Bengkulu perbaiki jalan rusak secara swadaya melalui aksi gotong royong di sejumlah titik yang mengalami kerusakan parah. Inisiatif ini dilakukan karena akses transportasi masyarakat terganggu akibat jalan berlubang yang lama tak tersentuh perbaikan.

Kondisi jalan yang rusak mengakibatkan kendaraan sulit melintas, terutama saat musim hujan karena genangan air memperparah kerusakan. Warga pun berinisiatif mengumpulkan dana secara mandiri untuk membeli material seperti batu, semen, dan pasir, lalu melakukan perbaikan seadanya.

Jalan Rusak Hambat Aktivitas Ekonomi

Sejumlah warga mengeluhkan jalan rusak yang menghambat aktivitas sehari-hari, mulai dari distribusi hasil pertanian hingga mobilitas anak sekolah. Jalan berlubang juga meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengendara motor maupun mobil.

“Kalau menunggu perbaikan dari pemerintah, mungkin terlalu lama. Jadi kami warga bersepakat memperbaiki sendiri agar akses kembali lancar,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Harapan kepada Pemerintah

Warga berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah maupun pusat agar perbaikan jalan bisa dilakukan secara permanen, bukan hanya tambal sulam dari warga. Infrastruktur jalan yang baik sangat penting untuk menunjang perekonomian dan keselamatan masyarakat.

Baca Juga : Proyek Perbaikan Jalan di Woha, Bengkulu Dipercepat untuk Dukung Akses Ekonomi

Gotong Royong Jadi Solusi Sementara

Meski hanya perbaikan darurat, aksi warga Bengkulu perbaiki jalan rusak secara swadaya ini membuktikan bahwa semangat gotong royong masih menjadi solusi sementara dalam menghadapi persoalan infrastruktur di daerah.

Exit mobile version