Breaking News
Provinsi Bengkulu kembali menjadi sorotan dengan beragam peristiwa menarik, mulai dari pembangunan infrastruktur terbaru yang dipercepat hingga festival budaya yang sukses menarik ribuan pengunjung
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Stimulus Ekonomi Saat Liburan Belum Genjot Sektor Pariwisata

cek disini

Woha – Kondisi Stimulus ekonomi global yang tengah mempengaruhi daya beli masyarakat, sehingga meskipun ada hari libur, tidak semua orang memiliki cukup dana untuk berlibur. Hal ini diungkapkan oleh I Gede Gunanta, seorang pengusaha hotel di Nusa Tenggara Barat (NTB) sekaligus Anggota Bidang Etik Insan Pariwisata Indonesia (IPI), dalam diskusi bersama Pro 3 RRI pada Rabu (4/6/2025).

Liburan Bukan Hanya Tentang Tiket, Tapi Seluruh Ekosistem Wisata

Stimulus Ekonomi
Stimulus Ekonomi

Gunanta menyoroti kenyataan pahit bahwa meskipun ada libur panjang, sektor perhotelan di NTB tetap tidak banyak berubah. Wisatawan lokal memang mendominasi, namun pengeluaran mereka tidak signifikan. “Ada tekanan ekonomi global yang sangat dirasakan masyarakat. Pertanyaannya, apakah orang punya uang untuk berlibur?” katanya. Ketidakpastian perekonomian yang melanda banyak negara berdampak langsung pada pengeluaran untuk sektor pariwisata, terutama di tengah krisis global yang mempengaruhi daya beli masyarakat.

Baca Juga : Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Bengkulu

Namun, Gunanta tidak sepenuhnya pesimis. Ia mengapresiasi langkah-langkah pemerintah yang memberikan stimulus untuk mendorong mobilitas wisatawan domestik, seperti diskon tiket transportasi hingga tarif jalan tol. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberi dorongan bagi perjalanan domestik, khususnya menjelang libur sekolah. Namun, meskipun ada kebijakan seperti itu, dampaknya belum terasa signifikan di tingkat lokal. “Kami berharap pemerintah bisa merancang kebijakan yang bisa meningkatkan peredaran uang di masyarakat secara lebih luas,” ungkap Gunanta.

Seimbangkah Jumlah Kamar Hotel dengan Kunjungan Wisatawan?

Stimulus Ekonomi Selain faktor daya beli, Gunanta juga menonjolkan kecemerlangan antara jumlah tamu yang datang dengan ketersediaan kamar hotel. Pemerintah Provinsi NTB memang telah menggagas berbagai event internasional untuk menarik wisatawan mancanegara. Namun, kenyataannya, meskipun acara-acara besar tersebut berhasil menarik perhatian, jumlah tamu yang datang masih jauh dari angka yang diharapkan.

“Jumlah kamar dan tamu tidak seimbang, sehingga dampaknya belum terasa signifikan,” jelas Gunanta. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat acara-acara besar yang menarik perhatian wisatawan, namun kapasitas penginapan belum memadai untuk menampung sejumlah wisatawan yang datang, menyebabkan potensi pendapatan daerah dari sektor pariwisata tidak optimal.

Tantangan Harga: Biaya Wisata yang Melambung

Selain masalah penginapan, Gunanta juga menyoroti masalah harga yang terus melonjak, mulai dari tiket wisata hingga oleh-oleh. “Harga oleh-oleh saja bisa mahal karena ada komisi untuk travel agent hingga 50%,” ujarnya. Biaya tinggi ini tidak hanya dirasakan oleh wisatawan, tetapi juga menjadi penghalang bagi mereka yang ingin berlibur dengan anggaran terbatas. Ketidakseimbangan harga ini membuat sektor pariwisata kurang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal.

Pentingnya Peran Pemerintah dalam Menteri Ekonomi Pariwisata

Untuk itu, Gunanta menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menciptakan regulasi yang lebih baik, tidak hanya terkait dengan tiket perjalanan, tetapi juga pada seluruh rantai pengeluaran dalam ekosistem pariwisata. Penataan harga yang lebih adil dan transparan di seluruh sektor wisata, mulai dari penginapan, transportasi, hingga oleh-oleh, akan berdampak langsung pada daya tarik wisata.

“Liburan bukan hanya tentang tiket perjalanan, tapi juga tentang ekosistem wisata secara keseluruhan. Semua biaya yang dikeluarkan selama liburan harus diperhitungkan agar pariwisata benar-benar memberi dampak ekonomi yang besar,” tegas Gunanta.

Arah Baru untuk Pariwisata Domestik: Menuta Kembali Ekosistem Wisata

Ke depan, untuk memastikan sektor pariwisata dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi perekonomian, baik di NTB maupun di seluruh Indonesia, pemerintah harus lebih fokus pada penyusunan kebijakan yang mendukung keseimbangan antara biaya dan manfaat yang diterima wisatawan. Pemerintah juga perlu memastikan bahwa sektor pariwisata dapat mengakomodasi wisatawan dari berbagai lapisan masyarakat, tidak hanya mereka yang memiliki dana berlebih.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *