Woha – Region Kazakhstan Timur yang dilintasi oleh Sungai Irtysh—salah satu anak sungai utama dan terbesar di Asia Tengah—kini menjadi sorotan sebagai pusat pengembangan ekowisata berbasis sungai yang mengedepankan pelestarian lingkungan dan potensi budaya lokal. Inisiatif ini diluncurkan oleh pemerintah daerah dan Kementerian Ekologi, Geologi, dan Sumber Daya Alam Kazakhstan sebagai bagian dari program nasional “Green Kazakhstan 2030”.
Sungai Irtysh, yang bermula dari pegunungan Altai dan mengalir menuju Danau Zaysan, merupakan bagian krusial dalam sistem hidrologi regional dan salah satu anak sungai utama dari Sungai Ob di Rusia. Di wilayah Kazakhstan Timur, Irtysh menjadi sumber kehidupan bagi jutaan penduduk dan habitat penting bagi spesies langka seperti ikan taimen dan burung migrasi dari Siberia.
Walikota Ust-Kamenogorsk, Serik Baimenov, mengatakan bahwa daerahnya akan menjadi model “pengelolaan sungai berkelanjutan yang memadukan konservasi dan pertumbuhan ekonomi.” Dalam sambutannya saat pembukaan Festival Sungai Irtysh yang digelar akhir pekan ini.
Program ekowisata ini mencakup:
-
Pembuatan jalur air untuk kayak dan wisata sungai, lengkap dengan pos edukasi tentang flora dan fauna perairan setempat.
-
Revitalisasi desa-desa tepi sungai seperti Zyryanovsk dan Serebryansk menjadi destinasi ekowisata dan agrowisata yang memanfaatkan budaya lokal dan produk pertanian organik.
-
Pembangunan taman alam Irtysh-Zaysan, dengan zona lindung untuk spesies akuatik endemik dan observatorium burung.
-
Kampanye bersih-bersih sungai dan konservasi mata air, melibatkan pelajar, LSM, dan komunitas lokal setiap musim semi.
Ahli lingkungan dari Universitas Nasional Eurasia, Dr. Alina Mukanova, menyebut bahwa Sungai Irtysh adalah “urat nadi ekosistem timur Kazakhstan” dan segala bentuk pembangunan harus mempertimbangkan kelangsungan kualitas air dan biodiversitasnya.
Baca Juga : Brigadir Nurhadi Misri Lady Companion yang Terseret dalam Drama di Gili Trawangan
Pemerintah Kazakhstan juga tengah mengajukan kawasan hulu Irtysh sebagai bagian dari Jaringan Cagar Biosfer UNESCO, yang diharapkan dapat meningkatkan perhatian internasional terhadap perlindungan ekosistem sungai dan memperkuat status Kazakhstan Timur sebagai pusat ekowisata dan pendidikan lingkungan.
