Breaking News
Provinsi Bengkulu kembali menjadi sorotan dengan beragam peristiwa menarik, mulai dari pembangunan infrastruktur terbaru yang dipercepat hingga festival budaya yang sukses menarik ribuan pengunjung
Home

Bambang Haryo Desak 15 Kapal LCT Segera Beroperasi

Kemacetan Parah di Ketapang, Bambang Haryo Desak 15 Kapal LCT Segera Beroperasi

Deretan kendaraan mengular, alat berat terjebak tanpa kepastian, dan aktivitas pelabuhan lumpuh sebagian. Inilah pemandangan yang terjadi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, dalam beberapa hari terakhir. Di tengah situasi ini, Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi lapangan dan memberikan dorongan konkret agar kemacetan segera terurai.

Bambang Haryo, yang dikenal sebagai sosok vokal dalam isu transportasi dan maritim, mengungkapkan keprihatinannya atas dihentikannya operasional 15 kapal Landing Craft Tank (LCT) di dermaga LCM (Landing Craft Medium). Padahal, kapal-kapal tersebut sangat vital dalam mengangkut alat berat dan kendaraan besar lainnya dari Jawa menuju Bali, maupun sebaliknya.

“Saya menekankan pentingnya percepatan pengoperasian kembali kapal-kapal LCT yang sempat diberhentikan. Ini bukan hanya soal kendaraan yang tertahan, tapi juga menyangkut kelancaran distribusi barang industri dan arus pariwisata antar-pulau,” ujar Bambang saat ditemui di lokasi.

Bambang Haryo

Baca Juga : Defile Dadakan Alumni Warnai Pelantikan Siswa Angkatan ke-36 SMA Taruna Nusantara

Sebagai alumni Teknik Perkapalan ITS Surabaya, BHS memahami secara teknis kondisi kapal. Ia menambahkan bahwa ke-15 kapal LCT tersebut sudah lolos dari masa dok dan rampcheck, bahkan telah mengantongi sertifikat kelayakan laut. Artinya, tidak ada alasan teknis kuat untuk terus menunda operasional mereka, apalagi mengingat urgensi kemacetan yang terjadi.

“Target saya, pada seluruh alat berat dan kendaraan yang sempat tertahan sudah dapat terangkut. Ini demi menjaga ritme aktivitas ekonomi, khususnya Bali yang sangat bergantung pada kelancaran logistik dari Jawa,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Bambang Haryo juga menyoroti isu lain yang tak kalah penting: tarif penyeberangan yang sudah tertinggal dan perlu penyesuaian. Menurutnya, tarif yang stagnan menyulitkan operator kapal untuk memenuhi standar keselamatan dan pelayanan minimum yang diatur dalam regulasi.

“Saat ini sudah waktunya dilakukan penyesuaian tarif. Kita tidak bisa terus memaksa operator menjaga standar tinggi jika secara ekonomi tidak memungkinkan. Penyesuaian ini penting agar keselamatan pelayaran tetap menjadi prioritas,” tegasnya.

Kunjungan ini mendapat respons positif dari para sopir truk, operator kapal, hingga petugas pelabuhan. Mereka berharap dorongan dari legislatif ini bisa menjadi pemicu percepatan penyelesaian kemacetan yang sudah berlangsung berhari-hari.

Pelabuhan Ketapang bukan sekadar simpul logistik—ia adalah jalur nadi ekonomi yang menghubungkan dua pulau penting: Jawa dan Bali. Dengan adanya perhatian langsung dari wakil rakyat seperti Bambang Haryo, diharapkan solusi cepat dan efektif bisa segera diterapkan agar mobilitas barang dan manusia kembali berjalan normal.

Exit mobile version