
Pelajaran Berharga bagi Timnas Putri Indonesia: Gagal ke Piala Asia 2026, Tapi Banyak Pembelajaran
Timnas Putri Indonesia gagal meraih tiket ke Piala Asia Putri 2026 setelah menelan kekalahan 1-2 dari Taiwan dalam laga ketiga Grup D Kualifikasi Piala Asia Putri 2026 yang digelar di Indomilk Arena, Tangerang. Meski begitu, pelatih Garuda Pertiwi, Satoru Mochizuki, menilai ada sejumlah pelajaran berharga yang bisa dipetik dari perjalanan timnas putri Indonesia meskipun gagal lolos ke Australia.
Di pertandingan melawan Taiwan, Indonesia terpaksa menelan pil pahit setelah kebobolan dua gol. Gol pertama tercipta melalui sontekan kaki kanan Su Yu-Hsuan pada menit ke-20, sementara gol kedua datang dari sepakan jarak jauh Liu Yu-Chiao pada menit ke-75. Timnas Putri Indonesia berusaha keras, namun tidak mampu membalikkan keadaan meskipun terus berjuang hingga peluit akhir. Kekalahan ini membuat mereka hanya meraih tiga poin di klasemen akhir Grup D dan harus puas berada di peringkat tiga. Sebagai pemenang grup, Taiwan akan melaju ke Piala Asia Putri 2026 yang akan digelar di Australia.
Mochizuki pun mengungkapkan bahwa timnya perlu belajar banyak dari pengalaman ini, terutama soal mentalitas bertanding. Memang, saat kita kebobolan cepat, itu sulit untuk membalikkan keadaan. Itu mungkin faktor terbesar yang memengaruhi mentalitas pemain,” ungkap Mochizuki dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Baca Juga : Serangan Udara Israel Tewaskan Puluhan Warga Sipil
Pelatih asal Jepang tersebut menambahkan, keberhasilan dalam sepak bola tidak hanya tergantung pada mentalitas saja, tetapi juga harus kembali ke prinsip dasar permainan, seperti passing, kontrol bola, serta dukungan antar pemain yang efektif.
Helsya bahkan menyoroti betapa banyak orang yang meremehkan kemampuan timnas putri Indonesia sebelum kompetisi dimulai. “Bagi saya pribadi, banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari pengalaman ini. Banyak orang yang menganggap kami akan kalah telak, termasuk melawan Taiwan. Tapi kami bisa menunjukkan bahwa kami bisa bersaing, meski belum berhasil meraih kemenangan,” ujarnya penuh semangat.
Kegagalan kali ini, meskipun berat, membawa perspektif baru bagi perkembangan sepak bola wanita Indonesia.
Kualifikasi Piala Asia Putri 2026 mungkin menjadi ajang yang tidak berhasil membawa Indonesia lolos ke turnamen utama, namun hal ini tentu akan menjadi titik tolak untuk perubahan dan pembenahan dalam tim. Dengan pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh, diharapkan Garuda Pertiwi bisa kembali bangkit dan menargetkan kesuksesan di kompetisi mendatang.
Ke depan, timnas putri Indonesia harus terus berjuang untuk memperbaiki kualitas permainan dan mentalitas mereka.
