Produsen otomotif asal Tiongkok,
BYD, dikabarkan siap menghadirkan mobil mungil terbarunya
dalam ajang Japan Mobility Show (JMS) 2025.
Model ini disebut sebagai **BYD K-Car**, kendaraan listrik berukuran kompak yang dirancang untuk pasar perkotaan
dengan efisiensi tinggi serta desain futuristik khas BYD.
Desain Minimalis namun Fungsional
Berdasarkan bocoran yang beredar di media otomotif Jepang, BYD K-Car akan tampil dengan gaya desain
yang menggabungkan kesederhanaan dan teknologi canggih.
Bagian depannya menonjolkan garis aerodinamis lembut dengan lampu LED tipis memanjang.
Selain itu, BYD menyematkan logo khas yang kini lebih kecil dan modern, menggambarkan arah baru perusahaan
dalam strategi desain globalnya.
Sementara itu, ukuran bodinya diperkirakan hanya sepanjang 3,4 meter, sesuai dengan regulasi
kendaraan mini atau **kei car** di Jepang.
Dengan demikian, BYD K-Car akan mudah dikendarai di jalanan sempit perkotaan tanpa mengorbankan kenyamanan
penumpang di dalam kabin.
Menariknya, interiornya dikabarkan memiliki layar sentuh 10 inci dan sistem infotainment berbasis kecerdasan buatan.
Performa dan Efisiensi Energi
Tidak hanya mengandalkan tampilan menarik, BYD K-Car juga dirancang untuk memiliki performa efisien.
Mobil ini akan dibekali motor listrik tunggal berdaya sekitar 45 kW, dengan baterai **Blade Battery**
buatan BYD sendiri yang terkenal tahan panas dan berumur panjang.
Sekali pengisian penuh, jarak tempuhnya mencapai 250 kilometer, menjadikannya ideal untuk penggunaan harian.
Teknologi pengisian cepat turut menjadi fitur unggulan.
Pengguna dapat mengisi daya hingga 80 persen hanya dalam waktu 30 menit menggunakan sistem
pengisian arus langsung (DC Fast Charging).
Dengan begitu, mobil ini diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat perkotaan yang membutuhkan kendaraan praktis.
Persaingan di Pasar Kei Car Jepang
Kehadiran BYD K-Car akan menambah daftar pesaing baru di segmen **kei car listrik** yang tengah berkembang pesat
di Jepang.
Sebelumnya, produsen seperti Honda dan
Nissan telah meluncurkan model serupa,
seperti Honda N-Van EV dan Nissan Sakura.
Meski demikian, BYD optimistis dapat menarik konsumen melalui kombinasi desain futuristik dan harga kompetitif.
Analis otomotif memperkirakan bahwa debut BYD di segmen ini akan menjadi langkah strategis
untuk memperkuat citra globalnya.
“BYD menunjukkan kemampuan beradaptasi dengan kebutuhan pasar Jepang.
Masuknya mereka ke segmen K-Car bisa menjadi pintu gerbang menuju ekspansi lebih besar,”
kata Kenji Matsuda, analis dari Asosiasi Industri Otomotif Jepang.
Dukungan Pemerintah Jepang terhadap Mobil Listrik
Pemerintah Jepang terus mendorong penggunaan kendaraan listrik demi mengurangi emisi karbon,
sesuai dengan target netral karbon tahun 2050.
Karena itu, model seperti BYD K-Car sangat relevan dengan arah kebijakan tersebut.
Selain itu, pemerintah Jepang memberikan subsidi dan keringanan pajak bagi pemilik mobil listrik berukuran kecil.
Dengan adanya dukungan ini, BYD memiliki peluang besar untuk sukses di pasar Jepang.
Model K-Car diperkirakan akan menarik perhatian kalangan muda dan keluarga kecil
yang menginginkan kendaraan hemat energi serta ramah lingkungan.
Strategi Global BYD di Industri Otomotif
BYD tidak hanya menargetkan pasar Jepang, tetapi juga berencana memperluas produksi K-Car ke negara lain,
termasuk Indonesia.
Menurut laporan media otomotif nasional, pabrik BYD di Subang yang akan beroperasi pada 2026
berpotensi memproduksi varian K-Car untuk kawasan Asia Tenggara.
“Kami melihat potensi besar di pasar Asia. Mobil listrik kecil dengan harga terjangkau
akan menjadi solusi mobilitas masa depan,” ungkap Eagle Zhao, Managing Director BYD Indonesia.
Kesimpulan
Bocoran BYD K-Car yang akan debut di Japan Mobility Show 2025 menjadi bukti bahwa inovasi kendaraan listrik
terus berkembang pesat.
Dengan desain kompak, efisiensi tinggi, serta harga kompetitif, mobil ini berpotensi menjadi bintang baru
di pasar mobil listrik global.
Apabila strategi BYD berjalan sesuai rencana, K-Car bisa menjadi simbol keberhasilan ekspansi
industri otomotif Tiongkok ke Jepang dan kawasan Asia lainnya.





